Puji
Syukur bagi allah SWT yang gengan karunianya telah memungkingkan penulis buku
saku pratikum kebutuhan dasar manusia menyelesaikan tulisannya untuk dapat
dimanfaatkan oleh komunitas keperawatan,para calong perawat,nres,dan Pihak lain
yang membutuhkan.hanya dengan kekuatan dan kesarbaran yang dilimpahkan-nya,
buku yang sangat diperluhkan ini dapat dituntaskan.
Komunitas
keperawatan meyakini manusia sebagai makhluk Bio-Psikososio-kultural dan Spiritual yang untu berespons terhadap suatu
perubahan terjadi,antara laisn karena gangguan kesehatan dan penyimpangan
pemenuhan kebutuhan manusia.untuk dapat memenuhi kebutuhan secara holistic dan
unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi
setiap system klien. Pendekatan yang holistic
dan unik ini,pada dasarnyamerupakan manifestasi dari keterpanduanintelektual,interpersonal,teknikal,dan
etika dari tiap perawat.integrasi kemampuan dalam lingkup praktik keperawatan
tersebut sudah harus diajarkan sedini mungkin kepada peserta didicalon
perawat/ners dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar praktek keperawatan dan
tampa mengabaikan sentuhan manusia dan caring.
PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA
VITAL
![]() |
Pemeriksaan tanda vital
merupakan suatu cara untuk mendeteksi perubahan system tubuh. Tanda Vital
meliputi suhu tubuh,Denyut Nadhi,Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan Darah.
Tanda Vital Mempunyai Nilai
sangat Penting pada Fungsi tubuh. Adanya perubahan Tanda Vital,Misalnya Suhu
Tubuh dapat Menunjukkan Keadaan Metabolisme dalam Tubuh; denyut nadi dapat
menunjukan perubahan pada sistm kardiovaskular; Frekuesi Pernapasan dapat
menunjukkan Fungsi Pernapasan; dan tekan darah dapat menilai kemampuan system
kardiovaskular ,yang dapat dikaitan dengan denyut nadi. Semua Tanda Vital
Ttersebut saling Berhubungan dan Saling Mempegaruhi. Petubahan Tanda Vital
dapat Terjadi bila Tubuh dalam kondisi aktivitas berat/dalam keadaan sakit dan
perubahan tersebut merupakan indicator adanya gangguan system Tubuh.
Pemereiksaan tanda Vital yang
dilaksanakan oleh perawat digunakan untuk memantau perkembangan pasien.
Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada klien,tetapi merupakan tindakan
pengawasan terhadap perubahan ataugangguan system tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda Vital pada semua Klien
berbeda satu dengan yang lain. Tingkat kegawatan pasien seperti pada kondisi
pasien yang akan membutuhkan pengawasan terhadap tanda vital lebih ketat
dibandingan pada kondisi pasien yang tidak kritis demikian sebaliknya,prosedur
pemeriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi pengukuran
Suhu,pemeriksaan denyut nadi,pemeriksaan pernapasan, dan pengukuran tekanan
darah.
Nilai pemeriksaan suhu
merupakan indikator untuk menilai
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai ini akan
menunjukkan peningkatan bila pengeluaran panas menigkat. Kondisi demikian dapat
juga desebabkan oleh vasodilatasi,berkeringkat,hiperventilasi dan lain-lain.
Demikian sebaliknya, bila pembentukan panas meningkat maka nilai suhu tubuh
akan menurun. Kondisi ini dapat di lihat pada peningkatan metabolism dan
kontraksi otot. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan scara oral,rectal, dan
Aksila.
Tunjuan Tindakan
Pengukuran Suhu tubuh dilakukan
untuk mengetahui rentan suhu tubuh.
Alat
dan Bahan
1. Thermometer
2. Tiga buah botol
·
Botol
pertama berisi larutan sabun
·
Botol
kedua berisi larutan desinfektan
·
Botol
ketiga berisi air bersih
3. Benkok
4. Kertas/Tisu
5. Vaselin
6. Buku catatan suhu
7. Sarung tangan
Prosedur
kerja
Pemeriksaan
Suhu Oral
- Jelaskan prosedur pada klien
- Cuci tangan
- Gunakan sarung tangan
- Atur posisi klien (manusia Coba)
- Tentukan letak bawa lidah
- Turunkan suhu thermometer di bawa 340
-350
- Letakan thermometer dibawah lidah sejajar
dengan gusi.
- Ajurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit
- Angkat thermometer dan baca hasilnya .
- Catat hasil
- Besihkan thermometer dengan kertas tisu
- Cuci dengan air sabun, desifektan,bilas
dengan air besih, dan keringkan.
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
PEMERIKSAAN
SUHU REKTAL
- Jelaskan prosedur pada klien
- Cuci tangan
- Gunakan sarung tangan
- Atur posisi klien (manusia Coba) dengan
posisi mirin.
- Pakaian diturunkan sampai dibawa glutea.
- Tentukan letak bawa lidah
- Tutunkan thermometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan vaselin.
- Letatakan telapak tangan pada sisi glútea pasien
dan masukan termometer ke dalam rektal jangan sampai berubah tempatnya dan
ukur suhu.
- Setelah 3-5 menit angkat thermometer.
- Catat hasil
- Besihkan thermometer dengan kertas tisu
- Cuci dengan air sabun, desifektan,bilas
dengan air besih, dan keringkan.
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
PEMERIKSAAN
SUHU AKSILA
- Jelaskan prosedur pada klien
- Cuci tangan
- Gunakan sarung tangan
- Atur posisi klien (manusia Coba)
- Tentukan letak Aksila dan bersihkan daerah
aksila denggan menggunakan tisu.
- Turunkan thermometer di bawa suhu 340
-350
C
- Letakan
thermometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi di atas dada
- Setelah
3-10 menit termometer diagkat dan dibaca hasilnya.
- Catat hasil
- Besihkan thermometer dengan kertas tisu
- Cuci dengan air sabun, desifektan,bilas
dengan air besih, dan keringkan.
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Tugas
- Lakukan pemeriksaan suhu pada Oral,aksila,dan
Rektal.
- Tulis hasil pemeriksaan kedalam table.
- Jelaskan kesimpulan terhadap hasil
pemeriksaan.
- Sebutkan apa yang harus diperhatikan dalam
pengukuruan suhu pada Oral,Aksila,dan Rektal.
Nama Pasien
|
Pemeriksa
|
Hasil
(suhu
dalam 0C)
|
||
|
|
Oral
|
Aksila
|
Rektal
|
|
|
|
|
|
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Nilai denyut nadi merupakan
indicator untuk menilai system kardiovaskularr. Denyut nadi dapat diperiksa
dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan dengan
alat elektronik yang sederhana maupun canggih. Pemeriksa
Denyut Nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan
tangan,arteri brakhialis pada siku bagian dalam,arteri karotis pada
leher,arteri temporalis,arteri Femoralis,arteri dorsalis pedis,dan pada arteri
frontalis pada bayi.
TUJUAN
- Mengetahui denyut nadi(irama,Frekuesi,dan kekuatan)
- Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular.
ALAT DAN BAHAN
- Arloji (jam) atau Stop-Watch
- Buku catatan nadi
- Pena
PROSEDUR KERJA
- Jelaskan
prosedur pada klien
- Cuci
tangan
- Gunakan
sarung tangan
- Letakan kedua lengan telentang di sisi tubuh.
- Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan
di hitung).
- Periksa denyut nadi (arteri) dengan
menggunakan ujung jari telunjuk,jari tengah, dan jari manis.tentukan
frekuensinya permenit dan keteraturan irama,dan kekuatan denyutan.
- Catat hasil
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
TUGAS
- Lakukan
pemeriksaan denyut nadi dalam tiga posisi yaitu tidur, duduk,dan berdiri.
- Tuliskan hasil pemeriksaan ke dalam table.
- Jelaskan kesimpulan terhadap hasil
pemeriksaan.
- Jelaskan perbedaan takikardia dan Bradikardia
dan faktor apa yang menyebabkannya.
Nama Pasien (manusia Coba)
|
Pemeriksa
|
Denyut nadi
(dalam kali/menit)
|
||
|
|
Berdiri/
berbaring
|
Duduk
|
Berdiri
|
|
|
|
|
|
PEMERIKSA PERNAPASAN
Nilai
pemeriksaan pernapasan merupakan sala satu indicator untuk mengetahui fungsi
system pernapasan yang terdiri dari mempertahankan bertukaran oksigem dan
karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
TUJUAN
1.
Mengetahui frekuensi.irama,dan kedalam pernapasan.
2.
Menilai kemampuan fungsi pernapasan.
ALAT DAN
BAHAN
- Arloji
(jam) atau Stop-Watch
- Buku
catatan nadi
- Pena
PROSEDUR
KERJA
- Jelaskan prosedur pada klien
- Cuci tangan
- Gunakan sarung tangan
- Atur
posisi pasien (manusia coba)
- Hitung
Frekuensi dan Irama Pernapasan
- Catat hasil
- Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Nama Pasien (manusia Coba)
|
Pemeriksa
|
Hasil pemeriksaan Pernapasan(kali/menit dan Irama.
|
kesimpulan
|
|
|
|
|
|
|
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAK
Nilai tekanan darak merupakan
indikator untuk menilai sistem kardiovaskular bersama dengan pemeriksaan nadi.pemeriksaan
tekanan darah dapat diukur dengan dua metode, yaitu metode Lansung.metode
yang menggunakan kanula atau jarun yang dimakksukan ke dalam pembuluh darah
yang di hubungan dengan manometer.
Metode ini merupakan cara
yang paling yang tepat untuk menentukan tekanan darah tetapi memerlukan
persyaratan dan keahlian khusus; metode
lansung: metode yang menggunakan sfigmomanometer.Pengukuran tak langsung
ini mengggunakan dua cara,yaitu palpasi yang
mengukur tekanan sistolik dan auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik
dan sistolik dan cara ini memerlukan alat Stetoskop.
Tujuan
Mengetahui nilai tekanan
darah.
Alat dan bahan
1.
Sfigmomanometer (tensimeter ) yang terdiri dari:
·
Manometer
air raksa + klep penutup dan pembuka
·
Manset
udara
·
Slang
karet
·
Pompa
udara dari karet + sekrup prmbuka dan penutup.
2. Stetoskop
3. Buku catatan tanda Vital
4. Pena
Prosedur kerja
Cara palpasi
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci Tangan
3.
Atur posisi pasien (manusia coba)
4.
Letakan yang hendak diukur pada posisi teletang.
5.
Lengan baju di buka.
6.
Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di
atas fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).
7.
Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
8.
Pompa balon udara manster sampai denyut nadi arteri
radialis tidak teraba
9.
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih
tinggi dari titik radialis tidak terabas.
10.
Letakan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis dan
kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarun jam.
11.
Catat Hg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba
kembali. Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi.
12.
Catat hasil.
13. Cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.
Cara Auskultasi
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Atur posisi (manusi Coba)
4. Letakkan lengan yang hendak
diukur dalam posisi telenntang
5. Buku lengan baju
6. Pasang manset pada lengan
kanan/kiri atau sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun
terlalu longgar).
7.
Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
8.
Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri
radialis tidak terba.
9.
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg dari titik
radialis tidak teraba.
10.
Letakan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan
dengarkan.
11.
Kempeskan balon udara master secara perlahan dan
bekesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum
jam.
12.
Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar
kembali denyut.
13.
Catat tinggi air raksa pada manometer:
·
Suara korotkoff I: menunjukkan besarnya tekanan sistolik
secara auskultasi.
·
Suara korotkoff IV/V: Menunjukkan besarnya tekanan
diastolik secara auskultasi.
14. Catat hasilnya pada catat
pasien.
15. Cuci tangan setelah prosedur
dilakukan.
TUGAS
- Lakukan Pemeriksaan tekanan darah dalam tiga
posisi: tidur,duduk dan berdiri
- Tuliskan hasil pemeriksaan ke dalam table
dibawa.
- Jelaskan kesimpulan tentang hasil
pemeriksaan.
- Jelaskan kriteria hipertensi menurut WHO
- Jelaskan apa yang perlu diperhatikan selama
pengukuran tekanan darah.
Nama
Pasien (manusia Coba)
|
Pemeriksa
|
Hasil
tekanan darah (mm Hg)
|
||
|
|
Berdiri/ berbaring
|
Duduk
|
Berdiri
|
|
|
|
|
|
PROSEDUR
PEMENUHAN
|
KEBUTUHAN OKSIGEN
Pemenuhan
kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki
maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangat
berperan dalam proses metabolime tubuh. Kebutuhan oksigem dalam tubuh harus
terpenuhi karena apa bila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang maka akan
terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut berlansun lama
akan terjadi kematian. System yang berperan dalam proses pemenuhan kebutuhan
adalah system pernapasan,persarafan, dankardiovaskular.
Masalah
kebutuhan oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Hal ini telah terbukti pada seseorang yang kekurangan oksigen akan
mengalami hipoksia dan akan terjadi kematian. Proses pemenuhan kebutuhan
oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian oksigen melalui
salurang pernapasan,membebaskan saluran pernapasan dari sumbatan yang
menghalangi maksunya oksigen,memulihkan dan memperbaikan organ pernapasan agar
berfungsi secara normal.
Prosedur
pemenuhan kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan
pemberian oksigen dengan menggunakan kanula dan masker, Fisioterapi dada,dan
cara pengisapan lender (suction).
Pemberian
oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan
dengan menggunakan alat bantu oksigem. Pemberian oksigen pada klien dapat
melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal,kanula nasal, dan masker
oksigen.
TUJUAN
1. Memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadinya hipoksia.
Alat dan bahan
- Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humidifier
- Kateter Nasal,kanula, atau ,asker
- Vaselin/Jeli
Prosedur kerja
Kateter nasal
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
- Cuci tangan.
- Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan
yang dibutuhkan,biasanya 1-6 liter/menit. Kemudian, observasi humidifiere dengan melihat air
bergelembung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar